Laman

Senin, 16 Mei 2011

Makan Yuck Nak


Anak susah makan merupakan permasalahan yang sering dikeluhkan orangtua, terutama para ibu. Berbagai cara seolah tidak berhasil dilakukan untuk mengatasi si kecil yang sulit makan. Bahkan, tak jarang para ibu menjadi tertekan dan stres dalam menghadapi buah hatinya.

Menurut dr. Widodo Judarwanto, Sp.A. dari situs Picky Eaters Clinic, anak dikatakan susah makan apabila dia menolak untuk makan atau mengalami kesulitan mengonsumsi makanan atau minuman dengan jenis dan jumlah sesuai usia, mulai dari membuka mulut, mengunyah, menelan hingga makanan terabsorpsi secara alami dan wajar tanpa paksaan dan tanpa pemberian obat tertentu.

Penyebab seorang anak susah makan dikarenakan faktor fisik dan faktor psikis. Faktor fisik meliputi terdapatnya gangguan di organ pencernaan maupun terdapatnya infeksi dalam tubuh anak. Sedangkan faktor psikis meliputi gangguan psikologis pada anak, seperti kondisi rumah tangga yang bermasalah, suasana makan yang kurang menyenangkan, tidak pernah makan bersama orangtua maupun anak dipaksa memakan makanan yang tidak disukai.


Setelah anak memasuki usia 2 tahun, perkembangannya yang tidak lagi sepesat sebelumnya turut memengaruhi kebutuhan tubuh dan nafsu makannya. Bagi orangtua yang memiliki anak usia ini perlu bersabar dan hindarkan menaruh harapan yang terlalu tinggi pada anak untuk makan dalam jumlah besar. Dibutuhkan kreativitas dari orangtua agar anak jangan sampai kekurangan gizi akibat si kecil tidak mau makan.

Langkah pertama yang perlu dilakukan orangtua adalah memantau kondisi anak. Baik dari segi kesehatannya maupun berat badan anak. Pantauan mengenai perkembangan anak dapat dilihat dari KMS (KMS1 & KMS2) buah hati. Selain menggunakan KMS, anda dapat menggunakan perhitungan BMI (Body Mass Index) bagi anak yang dipengaruhi umur, berat badan, tinggi badan, dan jenis kelamin. Langkah berikutnya lakukanlah evaluasi mengenai cara kita memperlakukan anak. Jangan-jangan si buyung susah makan karena faktor psikis.

Ciptakanlah suasana makan yang menyenangkan dengan berbagai kreasi yang dapat kita lakukan, misalnya menghidangkan makanan dengan aneka bentuk dan wadah yang menarik. Hindarkan gaya memaksa dan mengancam dalam membujuk anak. Selama waktu makan, minimalkan gangguan, misalnya matikan televisi dan jauhkan buku atau mainan dari meja makan.

Libatkanlah anak untuk menyiapkan makanan, misalnya dengan meminta pertolongannya untuk mengambilkan buah atau sayur di swalayan maupun membantu menyiapkan meja makan. Selain itu, anak memerlukan contoh dari orangtuanya. Bila anda mengonsumsi makanan sehat, maka anak akan mencontoh pola makan anda sebagai orangtua.

Hindari memberi iming-iming makanan penutup sebagai hadiah. Hal ini dapat menyiratkan bahwa makanan penutup merupakan makanan yang paling enak dan baik untuk anak. Selain itu, dapat meningkatkan keinginan mengonsumsi makanan manis bagi anak.

Bila penyebab anak susah makan adalah faktor fisik, rundingkanlah dengan dokter. Dokter akan memeriksa kondisi anak dan memutuskan langkah apa yang seharusnya diambil. Hal ini dikarenakan banyak penyakit dengan gejala anak susah makan. Di antaranya gangguan organ pencernaan, seperti gangguan mulut (termasuk sariawan), kerongkongan, lambung, usus maupun terdapatnya infeksi pada tubuh anak. Beragam penyakit infeksi dengan gejala anak susah makan di antaranya cacing, campak, cacar air, sampai TBC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar